Berikutini adalah 4 tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan selama menjadi penunggu pasien di rumah sakit. 1. Makan dan Minum yang Cukup Suasana rumah sakit kerapkali membuat kita.menjadi kehilangan nafsu makan. Meski begitu, ingin maupun tidak, kita harus tetap makan dan minum dengan cukup.
RepublikIndonesia No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 29 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatannya. Salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit yang penting adalah indikator pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) (Kemenkes, 2013).
Rachelmengunggah kebersamaan dengan mantan suaminya tengah kompak menjaga anak pertama mereka di rumah sakit. Baca juga: 4 Artis Indonesia yang Alami Gangguan Bipolar, Ada Rachel Vennya hingga Awkarin. Dalam foto yang diunggah Rachel, tangan Xabiru tengah diinfus. Dalam keterangan fotonya, ia berharap Xabiru segera sembuh. "Syafakallah
Adabanyak rumah sakit di Malaka yang memiliki pelayanan apik. Namun, ada tiga rumah sakit di Malaka yang menjadi favorit orang Indonesia, yaitu: Mahkota Medical Center; Selain biaya yang relatif terjangkau, Mahkota Medical Center terletak di jantung Kota Melaka sehingga aksesnya mudah. Rumah sakit yang sudah berdiri sejak 1994 ini memiliki lebih dari 90 dokter spesialis senior beserta peralatan medis berteknologi tinggi.
. Kira-kira apa saja ya yang diperlukan saat jaga pasien di Rumah Sakit? Yuk cari tahu informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini! Saat pasien dirawat di Rumah Sakit, pasien berhak untuk menerima perawatan yang terbaik dan juga aman. Ada banyak hal yang dapat terjadi saat pasien dirawat di Rumah Sakit, mulai dari pemeriksaan lab, pemeriksaan anggota tubuh, pemasangan selang dan masih banyak lagi. Hal-hal ini membuat pasien tidak mungkin untuk dirawat sendirian di Rumah Sakit tanpa ada yang menemani. Memiliki seseorang untuk menemani dan menjaga pasien selama dirawat dapat membantu mencatat apa yang diperlukan serta mengajukan pertanyaan seputar kesehatan pasien ke dokter. Tapi, sebaiknya jangan salah pilih untuk menentukan siapa yang akan merawat pasien di Rumah Sakit. Perawat caregiver Medi-Call sudah berpengalaman dan profesional dalam membantu merawat pasien di Rumah Sakit. Anda bisa menggunakan layanan perawat Medi-Call untuk membantu menjaga dan perawat pasien dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call. Medi-Call Layanan Caregiver di Lokasi Anda Jaga Pasien di Rumah Sakit Tidak mudah bagi anggota keluarga untuk jaga pasien di Rumah Sakit sendirian. Ini dikarenakan adanya kesibukan lain serta dibutuhkan banyak kesabaran dalam menangani pasien di Rumah Sakit. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat jaga pasien di Rumah Sakit. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat jaga pasien di Rumah Sakit Menghormati pasien Saat jaga pasien di Rumah Sakit, Anda tetap harus menghormati pasien. Saat sakit, pasien berada dalam titik terlemah serta membutuhkan banyak bantuan. Menghormati pasien seperti bersikap sopan, mendengarkan keinginan dan kebutuhannya dapat membuat pasien dapat membuatnya merasa lebih baik. Berkomunikasi dengan tenaga medis Hal yang perlu diperhatikan saat jaga pasien di Rumah Sakit selanjutnya adalah melakukan komunikasi dengan tenaga medis. Berkomunikasi dengan tenaga medis dapat membantu mendiskusikan pilihan dan keputusan terkait perawat kesehatan yang akan dilakukan. Cobalah untuk bertanya terkait apa saja pilihan perawatan yang ada, apa kemungkinan manfaat dan komplikasi dari pilihan yang ada. Serta seberapa besar kemungkinan manfaat dan komplikasi dari setiap opsi terjadi. Ini dapat membantu Anda memilih dan berdiskusi dengan pasien terkait tindakan medis yang akan dilakukan. Membantu kegiatan fisik Saat jaga pasien di Rumah Sakit sebaiknya Anda juga membantu dalam kegiatan fisik. Pasien mungkin tidak dapat melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat seperti berjalan, duduk dan lain-lain. Sehingga perlu untuk mendapatkan bantuan dari orang lain yang menjaganya. Pasien yang lebih tua mungkin memerlukan bantuan fisik yang lebih tinggi karena kemampuan tubuh mereka yang semakin berkurang. Medi-Call Layanan Perawat Home Care dan Perawat Luka di Rumah Anda Banyak hal yang perlu diperhatikan saat menjaga dan merawat pasien di Rumah Sakit. Ini juga mungkin memerlukan banyak waktu luang dan kesabaran yang tinggi. Oleh karena itu sebaiknya saat ada anggota keluarga yang dirawat di Rumah Sakit, Anda menggunakan layanan perawat. Layanan perawat Medi-Call dapat membantu merawat orang terkasih baik di Rumah Sakit maupun di rumah. Cukup hubungi Call-Center 24 Jam atau gunakan aplikasi Medi-Call. Next ArticleRekomendasi Makanan untuk Diet Pagi Siang Malam yang Sehat dan Lezat
Merawat teman atau anggota keluarga yang sedang sakit, terutama sakit kronis, bukanlah pekerjaan yang mudah. Agar tugasmu berjalan dengan baik, kondisi kesehatanmu harus senantiasa terjaga. Yuk, simak panduan lengkap bagaimana menjaga tubuh tetap sehat saat merawat orang sakit. Merawat orang sakit tidak semudah yang dibayangkan. Ada penyesuaian dan pengorbanan yang harus dilakukan, tidak saja oleh yang merawat, tapi juga seluruh keluarga pasien yang dirawat. Apalagi jika penyakit yang diderita tergolong kronis, seperti diabetes, artritis, demensia, atau kanker, yang umumnya membutuhkan perawatan dalam jangka waktu yang panjan Risiko yang Mengancam Tugas orang yang merawat pasien sakit biasanya meliputi kebutuhan dasar, seperti menyiapkan makanan dan obat, serta membantu pasien mandi, berpakaian, hingga buang air. Tugas ini membuat mereka berisiko tinggi mengalami stres, sakit, dan tidak jarang juga bermasalah secara finansial. Merawat orang sakit memang bisa mempengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan mental, sehingga tidak jarang beberapa orang yang menjaga mengeluhkan beragam gejala gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut di antaranya, nyeri ulu hati, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, tekanan darah tinggi, infeksi, hingga depresi yang juga bisa memicu penyalahgunaan obat, alkohol, serta kecanduan nikotin atau rokok. Tantangan yang kamu dapat mungkin akan semakin besar jika kamu merawat pasien dengan kondisi tertentu, seperti demensia. Pasalnya selama masa perawatan, akan banyak energi dan emosi yang terkuras, apalagi jika kesehatannya terus mengalami penurunan. Cara Menjaga Kesehatan Selama Merawat Orang Sakit Kamu harus menyadari bahwa kamu tidak dapat merawat orang lain jika kondisi tubuhmu sendiri tidak sehat. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik dan mental sebelum dan selama merawat orang sakit penting untuk dilakukan. Agar tetap bugar dan sehat selama merawat orang sakit, kamu bisa terapkan cara-cara sederhana berikut ini 1. Istirahat yang cukup Merawat orang sakit adalah pekerjaan yang cukup melelahkan. Oleh karena itu, pastikan kamu memperoleh istirahat yang cukup. Jadi, sebisa mungkin manfaatkan waktu luang sesedikit apa pun untuk beristirahat. Jika tidak bisa istirahat di malam hari, kamu bisa tidur di siang hari atau tidur di saat pasien sedang tertidur. 2. Konsumsi makanan sehat Mengonsumsi makanan sehat seharusnya lebih mudah dilakukan, karena orang yang kamu rawat hampir pasti juga harus mengonsumsi makanan sehat. Jadi, jika memungkinkan, masaklah makanan sehat untuk kalian berdua atau sediakan camilan sehat seperti yogurt dan buah-buahan setiap harinya. 3. Rutin berolahraga Olahraga 4−6 kali seminggu selama setengah hingga satu jam dapat membantu meredakan stres, memperbaiki mood, sekaligus meningkatkan energi. Kamu bisa melakukan olahraga ringan, misalnya berjalan kaki. Selain itu, kamu juga membawa serta orang yang sedang kamu jaga di atas kursi roda, sambil berjalan mengelilingi area sekitar rumah sakit jika memungkinkan. Tak hanya bermanfaat untuk dirimu, ini juga membantunya untuk refreshing sejenak dari suasana kamar yang membosankan. 4. Kelola stres Merawat orang sakit sepanjang hari membuatmu rentan mengalami stres. Untuk mengurangi risiko ini, kamu dapat mengelola stres dengan berbagai cara, mulai dari membaca buku, menonton TV, menonton film kesukaan, hingga mengerjakan hobi yang disukai saat orang yang kamu rawat sedang beristirahat. 5. Periksakan kesehatan secara teratur Melakukan tes kesehatan saat merawat orang sakit penting dilakukan meskipun kamu belum merasakan gejala gangguan kesehatan apa pun. Jika kamu mengalami gejala yang tak biasa, seperti stres, kelelahan, hilang nafsu makan, atau kurang tidur, coba bicarakan dengan dokter. Semakin cepat terdektesi, peluang untuk sembuh dari penyakit yang diderita akan semakin besar. 6. Hindari gaya hidup tidak sehat Hentikan atau hindari kebiasaan merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan. Meski hal ini dapat membuatmu merasa lebih tenang sesaat, kamu bisa menjadi kecanduan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan. Jika kamu sudah kecanduan dan kesulitan untuk berhenti menggunakan salah satu atau ketiganya sekaligus, pertimbangkan untuk meminta bantuan tenaga medis. 7. Ambil jeda atau istirahat sebentar Pertimbangkan untuk mengambil libur dari kegiatan merawat orang sakit, terutama jika kamu merasa stres atau kewalahan. Bagaimanapun kesehatan mentalmu juga akan mempengaruhi orang yang kamu rawat. Sebagai gantinya, kamu bisa meminta bantuan kerabat atau orang terdekat untuk menggantikanmu selama beberapa waktu. 8. Berusaha untuk realistis Tidak perlu merasa bersalah dan menganggap kamu belum berusaha maksimal saat kondisi orang yang kamu rawat memburuk. Fokus pada rencana dokter ke depan atau relakan jika sudah tidak bisa membaik. 9. Minta bantuan orang lain Merawat orang sakit ditambah mengerjakan pekerjaan rumah bisa jadi sangat melelahkan. Untuk itu, jangan paksakan diri dan cobalah membagi pekerjaan dengan orang lain agar bebanmu sedikit berkurang, seperti membantumu memasak atau membeli keperluan sehari-hari. 10. Tetap bersosialisasi Tetap jalin komunikasi dengan orang-orang di sekelilingmu agar kamu tidak mengalami stres. Jika tidak memiliki waktu,coba hubungi teman atau kerabatmu melalui telepon. Apabila memungkinkan, luangkan waktu sebentar untuk pergi keluar bersama mereka meski hanya sekedar jalan-jalan di sekitar rumah atau ke kafe dekat rumah. Membantu orang yang membutuhkan, termasuk merawat orang sakit, adalah tugas yang mulia. Namun ingat, kamu juga harus memperhatikan kesehatan mental dan fisikmu agar terhindar dari stres dan gangguan kesehatan lainnya. Jika kamu merasa terbebani dan stres, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog.
BAB I DEFINISI Rumah sakit adalah institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien. Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Selanjutnya kerjasama tim para pemberi asuhan pasien merupakan prasyarat untuk mencapai tujuan tersebut, dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik. Serta tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dokter sebagai ketua tim sangat besar dan sentral dalam menjaga keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan berawal dan ditentukan oleh dokter. Sebagai instrumen monitoring dan evaluasi maka tidak kalah pentingnya faktor catatan medis yang lengkap dan baik, dimana semua proses pelayanan terhadap pasien direkam secara real timedan akurat. Sehingga apabila terjadi sengketa medis rekam medis ini benar benar dapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses pelayanan yang ada. Salah satu elemen dalam pemberian asuhan kepada pasien patient careadalah asuhan medis. Asuhan medis diberikan oleh dokter yang dalam standar keselamatan pasien disebut DPJP Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dan Dokter Jaga Ruangan sebagai dokter yang membantu DPJP Dokter jaga Ruangan adalah staf dokter di instalasi rawat inap yang melakukan pengelolaan pelayanan kedokteran baik kedokteran gawat darurat ataupun pelayanan non gawat darurat menggantikan peran Dokter Penanggungjawab pelayanan DPJP saat tidak di rumah sakit. Dokter Jaga Ruangan memilik SIP dengan status masih berlaku dan STR yang masih berlaku. Persyaratan dokter jaga ruangan meliputi Terdaftar sebagai staf dokter di rumah sakit Dokter umum STR masih berlaku SIP masih berlaku Mensetujui pernyataan menjaga integritas Memiliki kewenangan klinis Memiliki surat penugasan klinis TUJUAN Panduan ini disusun untuk memudahkan rumah sakit mengelola penyelenggaraan asuhan medis oleh dokter jaga ruangan dalam rangka memenuhi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit KARS. BAB II RUANG LINGKUP Ruang Lingkup pelayanan dokter jaga ruangan meliputi Instalasi Rawat Inap Anak Instalasi Rawat Inap Dewasa Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Kanduangan Instalasi Rawat Inap Bedah Instalasi Perawatan Intensif Instalasi Perawatan Intermediate Instalasi Perawatan Bayi Resiko Tinggi Instalasi Bedah Sentral Instalasi Kebidanan dan kandungan Pelayanan di instalasi-instalasi diatas meliputi Dokter jaga ruangan wajib melakukan visite pada seluruh pasien ruang rawat inap pada hari kerja dan hari libur Nasional. Memonitor seluruh pasien rawt inap yang gawat atau memerlukan perhatian. Melaporkan pasien yang perlu perhatian kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien DPJP . Memeriksa dan membuat status pasien ruangan untuk setiap pasien – pasien rawat inap baru. Memperhatikan dan melaksanakan instruksi yang diberikan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien DPJP . Dapat memberikan pengobatan simptomatik dan live savingkepada pasien yang memerlukan penanganan darurat sebelum Dokter Penanggung Jawab Pasien DPJP datang. Melakukan visite pasien rawat inap setiap kali tugas jaga terutama mengawasi pasien – pasien yang perlu perhatian dan mengisi status perkembangan rawat inap pasien. Membuat buku laporan dalam buku laporan jaga yang memuat Pasien baru Pasien yang memerlukan perhatianPasien yang meninggal,dll Melakukan serah terima dengan dokter jaga pengganti pada waktu pertukaran shift jaga. Membuat surat kematian dan surat rujukan pasien rawat inap jika dibutuhkan Mencatat segala tindakan / terapi yang diberikan didalam status pasien. Berkewajiban aktif didalam pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh RS BAB III TATALAKSANA Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap harus memiliki DPJP Di unit / instalasi gawat darurat dokter jaga menjadi DPJP pada pemberian asuhan medis awal / penanganan kegawat-daruratan. Kemudian selanjutnya saat dikonsul / rujuk ditempat on sideatau lisan ke dokter spesialis, dan dokter spesialis tsb memberikan asuhan medis termasuk instruksi secara lisan maka dokter spesialis tsb telah menjadi DPJP pasien ybs, sehingga DPJP berganti. Apabila pasien mendapat asuhan medis lebih dari satu DPJP, maka harus ditunjuk DPJP Utama yang berasal dari para DPJP pasien terkait. Kesemua DPJP tsb bekerja secara tim dalam tugas mandiri maupun kolaboratif. Peran DPJP Utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs sebagai “Kapten Tim“, dengan tugas menjaga terlaksananya asuhan medis komprehensif – terpadu – efektif, keselamatan pasien, komunikasi efektif, membangun sinergisme, mencegah duplikasi Apabila DPJP tidak berada di rumah sakit dikarenakan berada diluar jam kerja rumah sakit, maka fungsi dan peran DPJP digantikan oleh dokter jaga ruangan sesuai jadual yang telah ditetapkan rumah sakit. Fungsi dan peran dokter jaga ruangan atau DPJP sementara diberikan sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan dan menangani keadaan gawat darurat yang terjadi di Instalasi Perawatan Rawat Inap di rumah sakit. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP Utama dan DPJP sementara yaitu dokter jaga ruangan dilakukan secara lisan dan tertulis sesuai kebutuhan. Bila ada temuan pencatatan di rekam medis pada formulir Catatan Terintegrasi. Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DPJP dibantu oleh dokter lain dokter ruangan, residen, maka DPJP yang bersangkutan harus memberikan supervisi, dan melakukan validasi berupa pemberian paraf / tandatangan pada setiap catatan kegiatan tsb di rekam medis Asuhan pasien dilaksanakan oleh para professional pemberi asuhan yang bekerja secara tim interdisiplin sesuai konsep Pelayanan Fokus pada Pasien Patient Centered Care, DPJP sebagai ketua tim Team Leaderharus proaktif melakukan koordinasi dan mengintegrasikan asuhan pasien, serta berkomunikasi intensif dan efektif dalam tim Dokter Jaga Ruangan harus aktif dan intensif dalam pemberian edukasi/informasi kepada pasien karena merupakan elemen yang penting dalam konteks Pelayanan Fokus pada Pasien Patient Centered Care, selain juga merupakan kompetensi dokter dalam area kompetensi ke 3 Standar Kompetensi Dokter Indonesia, KKI 2012; Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di Indonesia, KKI 2006 Pendokumentasian yang dilakukan oleh dokter jaga ruangan di rekam medis harus mencantumkan nama dan paraf / tandatangan. Pendokumentasian tsb dilakukan di form asesmen awal medis, catatan perkembangan pasien terintegrasi / CPPT Integrated note, form edukasi/informasi ke pasien dsb. Pada kasus tertentu Dokter Jaga bekerjasama erat dengan Manajer Pelayanan PasienHospital Case Manager, sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Manajer Pelayanan Pasien dari KARS, edisi II 2016, agar terjaga kontinuitas pelayanan. Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan tentang dokter jaga ruangan, dalam satu formulir yang diisi secara periodik sesuai kebutuhan, yaitu nama dan gelar setiap dokter jaga, tanggal mulai dan akhir penanganan pasien BAB IV DOKUMENTASI Untuk dapat memenuhi standar nasional akreditasi rumah sakit SNARS KARS, maka rumah sakit memerlukan regulasi yang adekuat tentang dokter jaga ruangan dalam pelaksanaan asuhan medis, dan panduan ini merupakan acuan utama bagi rumah sakit. Diperlukan pengaturan yang spesifik untuk setiap rumah sakit karena keunikan budaya, situasi dan kondisi setiap rumah sakit, termasuk juga keunikan budaya tenaga medis. Regulasi harus mencerminkan pengelolaan risiko klinis dan pelayanan berfokus kepada pasien patient centered care. Regulasi tsb diatas agar dapat diterapkan oleh para pemberi asuhan, termasuk dokter jaga ruangan, sehingga terwujud asuhan pasien yang bermutu dan aman. Terlampir dokumentasi dokter jaga ruangan Form Pelaporan dokter jaga ruangan Form Catatan Terintegrasi
jaga di rumah sakit